Sabtu, 11 Mei 2013

Bisikan Hujan



Ketika malam rindui embun
Dibawah naungan kalla
Berteman se-rasi bintang
Dalam gugusan yang semakin terpendar

Kadang, tangis itu tersimpan senyum
Dan kadang, senyum itu tersimpan tangis
Lalu, biarlah tangis menjadi saksi indahnya senyum
Dan senyum menjadi saksi kepiluan tangis
 
Rembulan mencoba menggoda dengan sinarnya,
Hingga bias sinar mentari.
Meski ia tak pernah tahu
Di senja mana akan bersua

Mungkin, kalla sedang berdiskusi di ujung nafas
Membuat aku, kamu, menjadi satu
Lalu,
Rembulan, hujan dan mentari tiba-tiba timbul
Dengan satu asa menuju rindu
Berbisik tanpa mengusik
Mengusik tanpa menyelidik
Biarkan hati kita menuju kandungan yang satu
Tanpa sekat, tanpa tercekat
Hingga ke tempat terindah
Bernama surga

Jangan jadikan pekat menjadi penat,
Penat menjadi karat. Biarkan kita selalu terikat
(Karya Ifat Fatmawati)
Puisi Ifat yang lain :
_danke_
Ghasilul Malaikat 
AYAH 
SENANDUNG CINTA DALAM PARIT 
TITIK

1 komentar: