Senin, 13 September 2010

Aku

Dalam impian masa remajaku Kuingin memiliki tubuh dan jiwa yang sempurna,

Memang- tanganku yang kecil ini tak mampu untuk meraih segala yang kumau,

Tapi kuyakin jiwa yang ada dalam tubuh mungilku dapat merangkul semua,

Dan aku yakin dapat merangkul raksasa walaupun aku sebenarnya seorang kurcaci.

Kan kugapai semua cita dan harapan,

sekalipun itu semua melayang lepas ataupun tergantung diujung langit.

Pernah aku menangisi semua yang terjadi,

tapi kini air mataku mengering sudah,

Kucoba kubangun kembali puing-puing hidupku yang hilang,

aku susun sedikit demi sedikit puing-puing itu untuk kehidupan yang lebih baik dikemudian hari

Dan sekali lagi ku ucapkan:

"Aku bukanlah seorang pemimpi yang menanti datangnya seorang peri.

Aku adalah si kurcaci raksasa yang memiliki tekad mengegelegar laksana halilintar kokoh laksana bebatuan karang".

Jiwaku telah ditempa besi yang panas, terbakar, berabukan peluh ,dan berbunga api airmata.

Jiwaku menuntunku untuk bicara jujur, sekalipun terasa berat, aku tetap berusaha.

Aku hanyalah manusia biasa,

Sesekali aku menyesali, tapi aku mencoba untuk tidak melihat masa silam ,

biarlah itu semua menjadi warna hidupku yang melecuti setiap arah langkahku.

Kucoba menegakkan tubuhku ini,walau pedih-perih terasa sesak dalam misteri.

Kucoba kuangkat kembali karung-karung bernama harapan,

ku terjatuh, Kucoba untuk bangkit kembali,

Aku terjatuh dan aku terjatuh......

Entah berapa kali aku terjatuh, aku tak dapat menghitungnya,

Namun aku masih bertahan, karena hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengaduh

Hidup adalah perjuangan, memasuki rahasia langit dan bumi,

serta mencipta dan mengukir kehidupan adalah tujuan akhirku.

Aku merasakan getaran aneh ketika aku sedih,dan ketika aku bahagia,

bagiku keduanya adalah sama.

Bagiku tawa adalah kesedihan yang terbuka dari penyamarannya

dan tangis adalah kebahagiaan yang tertunda hari kedatangannya.

Dan kuyakin masih ada hari esok bersama Pelangi.

Aku terus berusaha dan berdoa,

Aku serahkan tubuh dan jiwaku sepenuhnya untuk-Mu Tuhan,

Lindungi dan dekatkanlah aku pada-Mu.

Rangkullah aku dengan cahaya petunjuk-Mu,

Dan ketika aku melihatnya,

Aku akan berlari Mengejarnya!


- KARYA SILFIRA FAISYA-
selanjutnya

Ada Cinta di Sebuah Perjalanan Waktu


Disebuah perjalan waktu

Kusaksikan serpihan-serpihan mozaik kehidupan

Berserakan dilantai sejarah

Tak seorangpun tahu

Mozaik miliknya

Dan apa latar yang akan menyaatukan

Dua,tiga atau empat hati itu

Latar cinta

Yang Diselingi rinai airmata dan lagu sendu

Atau latar kebencian

Dengan peperangan dan darah

Di sini ku membisu

Menanti apa lagi yang akan terjadi

Setelah meninggalkan sebuah kenangan

Serpihan mozaik kutemukan

Dalam momen yang tak terlupakan

Suasana yang kan menjadi kenangan

Latar yang kan terus tergambar

Memang benar

Hidup adalah perjuangan mencari serpihan sejarah

Seumpama menghimpun mozaik-mozaik yang tercecer

Kedalam sebuah warna indah

kenangan yang tak terlupakan

Kita memang tak tahu dan tak akan pernah tahu diman

Sejarah mempertemukan kita

Itulah unikmya Tuhan menciptakan kehidupan

Penuh misteri dan tanda Tanya

Kuasa takdir mempersatukan kita kawan

Dalam latar sejarah ini

Tangan-tangan tuhan mempertemukan kita dalam oase

Dibawah sabda nabi-nabi kita berteduh

Sahabat jangan biarkan waktu berlalu

Tanpa sebuah cinta

(inmemoriam KPB FKIP UNPAS 29 juli-7 agustus 2009)


selanjutnya